Bintang buas, dengan sifatnya yang ekstrem dan meledak-ledak, telah menjadi inspirasi dalam berbagai karya budaya populer, mulai dari film, buku, hingga serial televisi. Dalam dunia fiksi ilmiah, bintang-bintang raksasa yang berumur pendek sering digambarkan sebagai latar atau bahkan elemen utama dalam cerita. Misalnya, dalam film Interstellar (2014), konsep bintang yang hampir meledak dan mempengaruhi perjalanan ruang-waktu menjadi bagian penting dari alur cerita. Begitu juga dalam Star Wars, di mana berbagai sistem bintang yang unik, termasuk bintang yang tidak stabil, menjadi latar bagi pertempuran epik di galaksi.
Dalam dunia literatur, bintang buas sering muncul dalam novel fiksi ilmiah dan fantasi yang menggambarkan eksplorasi luar angkasa atau fenomena kosmik yang dahsyat. Misalnya, dalam novel Nightfall karya Isaac Asimov, konsep tentang sebuah dunia yang hanya mengalami kegelapan sekali dalam beberapa ribu tahun akibat tata surya yang dikelilingi oleh banyak bintang menjadi inti cerita yang mendebarkan. Bintang-bintang yang meledak juga sering digunakan dalam narasi cerita tentang akhir dunia atau kiamat kosmik, di mana ledakan supernova menjadi pemicu kehancuran peradaban atau kelahiran dunia baru.
Selain film dan buku, bintang buas juga menjadi inspirasi dalam berbagai bentuk seni visual dan musik. Banyak ilustrasi dan konsep seni tentang luar angkasa yang menampilkan bintang-bintang raksasa dalam warna-warna dramatis, menggambarkan keindahan sekaligus kedahsyatan mereka. Bahkan dalam musik, tema bintang dan ledakan kosmik sering digunakan sebagai metafora untuk kekuatan, keabadian, atau perubahan besar dalam kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa bintang buas bukan hanya fenomena ilmiah, tetapi juga memiliki daya tarik kuat dalam imajinasi manusia, menjadikannya bagian dari budaya populer yang terus berkembang slot mania princess.