Tim SAR akhirnya menemukan Jovita, pendaki wanita asal Semarang, yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah terjatuh dari tebing curam di kawasan Puncak Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah. Operasi pencarian yang berlangsung selama dua hari itu melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan pendaki lokal.
Kejadian tragis ini terjadi saat Jovita bersama tiga rekannya mendaki puncak Gunung Muria pada akhir pekan. Menurut keterangan saksi, Jovita terpeleset saat mengambil foto di tepian tebing. Rekannya sempat berusaha menolong, namun kondisi medan yang curam menyulitkan penyelamatan langsung.
Tim SAR yang tiba di lokasi kejadian langsung menyisir area jatuhnya korban. Setelah proses pencarian yang cukup sulit karena medan terjal dan licin akibat hujan, tim akhirnya menemukan jasad Jovita pada Selasa pagi, sekitar 150 meter dari lokasi terakhir ia terlihat. Petugas kemudian mengangkat jenazah dengan teknik evakuasi tali dari jurang.
Kepala Basarnas Semarang mengonfirmasi bahwa Jovita ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan tanpa tanda-tanda kekerasan. Jenazahnya kemudian medusa 88 dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
Insiden ini kembali mengingatkan para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan dan tidak lengah, terutama di area berbahaya seperti tebing dan puncak gunung. Pihak berwenang juga mengimbau agar pendaki menggunakan jasa pemandu lokal jika belum mengenal medan secara menyeluruh.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh komunitas pendaki di Indonesia.